Selasa, 26 April 2011

hubungan internasional

HUBUMGAN INTERNASIONAL

NILAI STRATEGIS DUAL – USE TECHNOLOGI
BAGI KEPENTINGAN NASIONAL

Pendahuluan

Bagi Indonesia, dinamika persenjataan dikawasan Asia tenggara perlu untuk terus dicermati berkaitan dengan masih terdapatnya sejumlah sengketa perbatasan yang masih belum terselesaikan diantara Negara-negara dikawasan tersebut. Tidak hanya itu, perekembangan kekuatan militer di asia timur juga perlu perhatian mengingat begitu dekatnya hubungan Negara-negara asia tenggara dan asia timur, dan masih terdapat sengketa laut china selatan yang secara langsung melibatkan china dan beberapa Negara asia tenggara. Meskipun telah terdapat kemajuan yang cukup besar pada ASEAN, akan tetapi kawasan asia timur masih merupakan kawasan yang belum memiliki kemampuan menyelesaikan konflik yang memedai.
Berada didlam lingkungan strategis seperti demikian tentunya merupakan tantangan keamanan bagi Indonesia. Ancaman external kapan saja dapat terjadi dalam bentuk sengketa territorial yang mengarah pada konfrontasi militer, atau bahkan dalam bentuk yang ekstrim.
Postur pertahanan yang ideal hendaknya terbebas dari ketergantungan terhadap kekuatan militer Negara lain, termasuk didalamnya bebas dari ketergangguan penyediaan kebutuhan persenjataan dari Negara lain yang retam ancaman embargo ketika berada dalam situasi politik internasional tertentu.

Teknologi Militer

Teknologi merupakan bagian dari salah satu kekuatan nasional, yaitu kesiagaan militer. Keunggulan dalam teknologi militer sering kali menjadi factor penentuan nasib suatu negaraketika berhadapan Negara lain yang tidak atau dapt melindungikekuatan yang diper oleh dari teknologi tersebut. Arti penting sebuah teknologi akan berbeda jika Negara lain, baik sekutu maupun lawan, juga memiliki teknologi tersebut.
Perkembangan teknologi merupakan factor pemicu perubahan instrument, pemikiran, dan institusi perang. Penemuan bubuk mesiu pada abad ke-16, penerapan revolusi industri terhadap perang pada awal abad ke-19, serta penggunaan mikro elektronik, teknologi stealth, dan penerapan revolusi informasi sejak 1970-an, merupakan wujud pengaruh besar yang ditimbulkan setiap inovasi teknologi terhadap berbagai dimensi perang.

Nilai strategis Dual-Use Technology
Sebelum 1970-an, pengembangan teknoligi yang dibutuhkan untuk system militer dilakukan melalui program-program pengembangan khusus yang dibatasi dan didukung sepenuhnya oleh militer. Namun akemudian sejak awal decade terebut, terjadi perubahan signifikan dalam model pengembangan teknologi militer, kebutuhan militer mulai dipenuhi oleh teknologi-teknologi yang dikembangkan oleh industri komersial/sipil. Teknologi yang dapt dimanfaatkan untuk kepentingan sipil maupun militer kemudian lebih dikenal sebagai dual-use technology (DUT.
Jepang merupakan salah satu Negara yang mengalami perkembangan teknologi yang sangat pesat. Kebangkitan perindustrian jepang merupakan hasil dari penmanfatan teknologi iliter yang diperoleh daro AS. Dilucuti setelah peering dunia II, prokduksi persenjataan dilanjutkan pada tahun 1952 ketika jepang mulai dipercayakan untuk memperbaiki dalam memelihara perlengkapan angkatan bersenjata AS yang beroperasi di Asia. Sekalipun kemudian memiliki industri yang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan persenjataan dalam negri.Di sector industri sipil, dengan mengembangkan teknologi yang diperoleh dari teknologi militer AS, sejak 1980-an jepang telah nmenjadi salah satu Negara yang memiliki perindustrian yang didukung teknologi maju dan memiliki daya saing tingi dipasar internasional.
Uraian diatas setidaknya dapt menggambarkan bagaimana DUT dapat bermanfaat untuk mendorong kemajuan perindustrian sipil dan pertumbuhan ekonomi, dan bagaiman DUT jug adapt menjadi sumber ancaman bagi kepentingan keamanan nasional Negara yang menjadi asal DUT Negara lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar