Kamis, 25 November 2010

agama dan masyarakat

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar

AGAMA DAN MASYARAKAT

A. Agama

Memberikan peranan agama dalam kehidupan social menyangkut dua halyang sudah tentu berhubungan erat, memiliki aspek-aspek yang terpelihara. Yaiitu pengaruh dari cita-cita agama dan etika agama dalam kehidupan individu dari kelas social dan grup social, perseorangan dan kolektivitas, dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsure asing agama diwarnainya. Yang lainya juga menyangkut organisasi dan fungsi dari lembaga agama sehingga agama dan masyarakat itu terwujud kolektivitas ekspresi nilai-nilai kemanusiaan.
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi pelapisan sejarah dan figure nabi dalam mengubah kehidupan social, agrumentasi rasional tentang arti dan hakikikat kehidupan, tentan tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan religi, dan sila ketuhanan yang maha esa sampai pada pengalaman agamanya paara tsauf.
Bukti diatas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencaari makna hidup yang final dan ultimate. Kemudian pada urutannya agam diyakini merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya, dan kembali kepada konsep hubungan agama dan masyarakat, dimana pengalaman keagamaan akan terfleksikan pada tindakan social, dan individu dengan masyarakat seharusnya tidak bersifat antagonis.
Peraturan agama dalam masyarakat penuh dengan bidup, menekankan padsa hal-hal yang normative atau menunjuk kepada hal-hal yang sebaiknbya dan seharusnya dilakukan.
Salah satu khasus akibat tidak erlambangnya agama adalah “anomi” , yaitu keadaan disorganisasi social dimana bentuk social dan kultur telah mapan menjadi ambruk. Hal ini pertama disebabkan oleh hi;angnya solidartitas apabila kelpok yang lama dimana individu merasa aman dan responsive dengan kelompok tersebut cendrung ambruk. Kedua, hilangya consensus atau tumbangnya persetujuan terhadap nilai-nilai dan norma yang memberikan arah dan makna bagi kehidupan kelompok.

1. Fungsi Agama

Untuk mendiskusikan fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yang selalu dipelajari, yaitu kebudayaan , system social, dan keperibadian, aspek tersebut merupakan komplks fenomena social terpadu yang pengaruhnya dapat diamati dalam perilaku manusia, sehingga manusia yang berbudaya menganut berbagai nilai, gagasan, dan orentasi yang terpola mempengaruhi perilaku, bertindak dalam konteks terlambang dalam lembaga situasi, dimana peranan dipaksakan oleh saksi positif dan negative, menolakkan penampilannya, tetapi yang bertindak, berfikir dan merasa adalah individu.
Teori fungsional dalam melihat kebudayaan pengertiannya adalah, bahwa kebudayaan itu berwujud suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan, dan system social yang terdiri dari aktifitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain, setiap saat mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adata tata kelakuan, bersifat kongkret terjadi di sekeliling.
Teori funsionalisme melihat agama sebagai penyebab social yang dominant dalam terbentuknya lapisan social, perasaan agama , dan termauk konflik msosial.
Aksioma teori fungsional agama adalah, segala sesuatu yang tidak berfungsi akan lenyap dengan sendirinya, karena agama sejak dulu sampai saat in masih ada, mempunyai fungsi, dan bahan memerankan sejumlah fungsi.

2. Pelembagaan Agama

Agama begitu universal, langgeng, dan mengatur dalam kehidupan., sehingga bila tidak memehami agama, akan sukar memehami masyarakat. Hal yang perlu dijawat dalam memahami lembaga agama adalah, apa dn mengapa agama ada, unsusr-unsur dan terbentuk serta fungsi dan struktur agama.
Kaitan agama dengan mayarakat dapat dicerminkan tiga type, meskipun tidak menggambarkan sebanarnya secara utuh ..

1. masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral
Masyarakat tipe ini kecil, trisolasi, dan berkembang, anggota masyarakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagfamaan adalah sama. Agama menyusup kedalam kelmpok aktifitas yang lain. Sifat-sifatnya :
a. agama memasukkan pengaruhnya yang sacral kedalam system nilai masyarakat secara mutlak.
b. Dalam keadaan lembaga lain selain keluarga relative belum berkembang, agama jelas menjadi focus utama bagi pengintegrasian dan persatan dari masyarakat secara keseluruhan.
2. masyarakat-masyarakat perindustrian yang sedang berkembang
Keadaan masyarakat tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi dari pada type pertama.

Pendekatan rasional terhadap agama dan penjelasan ilmiah biasanya akan mengacau dan berpedoman pada tingkah laku yang sifatnya ekonomis dan teknoligis,dan tettu kurang baik.
Kebiasaan pandanggan emosional ini akibat agama dengan segala sifatnya melibatkan nilai-nilai dasar yang menyebankan agama itu hamper tidak mungkin dipandang dengan sikap yang netral. Bila sifat rasionalpenuh dalam membahas agama yang ada pada manusia, maka berarti bersifat nonagama. Karena itu pendekatan dalam memandang agama hanya suatu gejala( fenomena) atau kejadian.
Agama melalui wahyunya atau kitab sucinya memberikan petunjuk kepada manusia guna memenuhi kebutuhan mendasar, yaitu selamat didunia dan dia akhirat. Dan didalam perjuangannya tentu tidak bolh lalai. Untuk pengertian tersebut perlujaminan yang memberikan rasa aman bagi pemeluknya, maka agama masuk dalam system kelembagaan dan menjadi suatu yang rutin . agama menjadi salah satu aspek kehidupan semua kelompok social, merupakan fenomena yang menyebar melalui dari bentuk pekumpulan manusia.

B. Masyarakat Industri Sekular
Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian-penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah penyesuaian dalam hubungan-hubungan kemanusiaan sendiri.
Pada umumnyakecendrungan sekularisasi mempersempit ruang gerak kepercayaan-kepercayaan dan pengalaman keagaman yang terbatas pada aspek lebih kecil dan bersifat khusus dalam kehidupan masyarakat dan anggota-anggotanya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknoligi mempunyai konsekkuensi penting bagi nagama. Salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat semakin terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran dan efisiensi dalam menanggapi masalah kemanusiaan, sehingga lingkungan yang bersifat secular semakin meluas , sering kali dengan pengorbanan lingkungan yang sacral.
Pernyataan diatas menimbulkan pernyataan, apakah masyarakat secular akan mampu secara efektif mempertahankan ketertiban umum tanpa kekerasan institusional apabila pengaruh agama telah semakin berkurang.
Tampilan organisasi agama adalah akibat adanya perubahan batin atau kedalaman neragama, mengimbangi perkmbangan masyarakat dalam hal alokasi fungsi, fasilitas, prroduksi, pendidikan. Agama menuju kepengkhususan fungsional. Pengantian agam tersebut mengambil bentuk dalam berbagai corak organisasi keagamaan.
Dari contoh social, lembaga keagamaan berkembang sebagai pola ibadah, pola ide-ide, ketentuan (keyakinan), dan tampil sebagai bentuk asosiasi atau organisasi. Pelembangan agama puncaknya terjadi pada tingkat intelektual tingkat pemujaan (ibadat), dan tingfkat organisasi.

Jumat, 19 November 2010

ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar


ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINANA

PENGERTIAN,
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN

“Ilmu pengetahuan” lazim digunakandalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ilmu” dan “pengetahuan”, yang masing-masing mempunyai identitas sendiri-sendiri. Dalam membicarakan pengetahuan saja akan menghadapi berbagai masalah, seperti kemampuan indera dalam memahamifakta dan dunia realitas, hakikat pengetahuan, kebenaran, kebaikan membentuk pengetahuan, smber pengetahuan, dsb. Kesemuanya telah lama dipersoalkan oleh para ahli filsafat seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, dimana teori pengetahuan merupakan cabang atau tulisan filsafat.
Keperluan sekarang adalahpengetahuan ilmiah yang harus ditingkatkan karena pengetahuan , perbuatan, ilmu, dan etika makin saling bertautan. Berulang kali haru diambil keputusan dalam menerapkan secara prktis pengetahuan ilmiah. Semua itru memperlihatkan suatau perpanduan dari pertimbangan moral ilmiah.
Tekno;ogidalam menerapkan sebagai jalur utama yang da[at menyongsosg masa depan cerah, kepercayaan suah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam konteks pengelihatan yan rasional.
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan merupakan bagian-bagian yan tidak dapat dibebaskan dan diptsahkan dalam suatu system yang berinteraksi interelasi, iterdependensi, dan ramifikasi (percabangan). Dengan demikian wajarlah apabila menghadapi masal;ah yang kompleks inni, memerlukan studi mendalam dan analisis interdisipliner kalau tidak mau mencampuradukkan unsure-unsur sintesis dengan sintensisnya sendiri.

1. Ilmu Pengetahuan
Yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Menurut Decartes ilmu pengetahuan merupakan serba budi: oleh Bacon dan David Home diartikan sebagai pengalaman indera dan batin.
Untuk membuktikan apakah isi pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori-teori kebenaran pengetahuan. Teori pertama bertitik tolak adanyan hubungan dalil, di mana pengetahuan diangap benar apa bila dalil(proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil terdahhuku. Kedua, pengetahuan itu benar apabila kesesuaian dan klenyataan.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan obyek yang merupakn bahan dalam penelitian, meliputi obyek material sebagai bahan yang menjadi tujuan penelitian bulat dan utuh. Lanfgkah langkah dalam mamperoleh ilmu dan obyek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaiytu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang difikirkan uhtuk sistemasi, kemudian mengolong-ngolongkan dan membuktikan dengan cara analitis,sisnetis, induktif dan duduktif.

Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, sikap yang bersifat ilmiah itu adalah :
 Tidak ada perasaan yan bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang obyektif.
 Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotensis yang ada.
 Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dfapat diubah maupun terhadap alat indra dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
 Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori, maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

Dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut, perlu diperhatikan hambatan sosialnya. Bagaimana konteksnya dengan treknologi, dsan kemungkinan untuk mewujudkan suatu perpanduan pertimbangan moral dan ilomiah.
2. Teknologi

Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyaraakat sebagai hal impersonal dan miliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesian, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas motode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efesian.

Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki cirri-ciri sebagai berikit :

 Rasionalitas, artinya tindakan spontak oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direwncanakan dengan perhitungan rasional.
 Artifisialitas, artinya selalu membuat buatan yang tidak ilmiah.
 Otomatosme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis.
 Teknis berkembang pada suatu kebudayaan.
 Otonomi, artinya teknik berkembang menuurtut prinsip-[rinsip sendiri.

Luasnya bidang teknik, digambarkan oleh Ellul sebagai berikut :

1. teknik meliputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri.
2. teknik meliputi bidang organisasi seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hokum dan militer.

3. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Nlai

Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral.
Hal ini besar perhaiannya takkala durasakan dampaknya melalui kebijakan pembangunan, yang paa hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu dapatlah dipandang sebagai peroduk, sebagai peruses, dan sebagai pardigma etika. Karena ilmu merupakan hasil dari kegiatan social, yang berusaha memahami alam. Apa yang dihasilkan oleh ilmu sejarang ini , merupakan hasil penalaran (rasio) secara obyektif. Ilmu sebagai produk artinya ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuwan yang diakui secara umu dan universal sifatnya.
Rangkaian pengembangan ilimu dan teknologi yang mulai dengan : penelitian dasar, penelitian terapan, pengembangan teknologi dan penerapan teknologi, mau tidak mau lanjut dengan evaluasi ethis-politis-religius.

4. Kemiskinan

Kemiskinan lazim dilukiskan sebagai kurangmnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Diadakan dibawah garis kemiiskinan apa bila pendapat tidak cukup uyntuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti angan, pakaian, tempat berteduh, dll.
Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur.

Ats dasr ukuran inimaka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

 tidak memiliki factor produksi sendiri seperti, tanah, modal, keterampilan.
 Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
 Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan.
 Kebanyakan tinggal didesa sebagai pekerja bebas self berusaha apa saja.
 Banyak yang hidup dikota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.

Karena kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, maka terlebih dahulu perlu memahami pokok dari suatu struktur. Inti pokok dari struktur adalah realisasi hubungan antara suatu obyek, dan antara subyek-subyek komponen-komponen yang merupakan bagian dan suatu system.

Kalau ketika menganut teori fungsional dari statifikasi ( tokohnya Davis) maka kemiskinan pun memiliki sejumlah fungsi yaitu :

 Fungsi ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana social.
 Fungsi social : menimbulkan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan sumber imejinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
 Fungsi cultural : sumber inspirasi kebijakan teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengoyami antar sesame manusia.
 Fungsi politik : berfungsi sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagai kelompok lain.

Jumat, 12 November 2010

masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan

Mata kuliah : Ilmu Sosial Dasar

MASYARAKAT PERDESAAN DAN
MASYARAKAT PERKOTAAN

1. Aspek-aspek positif dan negative masyarakat perkotaan

A. pengertian masyarakat

Mengenal arti masyarakat, baiklah disini kita kemukakan beberapa beberapa definisi mengenai masyarakat dari para sarjana, seperti :
1.R. Linton : seorang ahli metropologi mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap klompok manusia yang telah cukup lama hidup dalam kerjasama, sehingga mereka ini dapat meng organisasikan diri berfikir tentang dirinya.
2.J.L.Gillin dan J.P. Gilln : mengatakan bawwa masyarakat terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuaan yang sama.

Dipandang dari cara terbentuknya masyarakat dapat dibagi dalam :

1.masyrakat paksaan, misalnya , Negara, masyarakat, tawanan dan lain-lain.
2.masyarakat merdka, yaitu terbagi dalam :
masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti grombolan (hord), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan, dan biasanya masih sederhana sekali kebudayaannya.
Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya, kongsi perkonomin dan sebagainya.

Berbicara tentang masyarakat biasanya terutama jika kita mengmukakan dari sudut antropologi, maka kita mempunya 2 kecendrungan untuk melihat 2 tipe masyarakat :

Pertama, suatu masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan.
Kedua, masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang. Karena ilmu pengetahuan modern sudah maju, teknologi maju, sudah mengenal tulisan.

B. Masyarakat Perkotaan

Sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta cici-ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Orang-orang kota sudah memandang penggunaan kebutuhan hidup, artinya oleh hanya sekadarnya atau apa adanya. Hal ini disebabkan oleh karma pandangan warga kota sekitar.

Ada beberapa cirri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu :

kehidupan keagamaannya berkurangbila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya seniri tanpa harus bergantung pada orang laein.
Pembagian kerja diantara warga-warga juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapat pekerjaan juga lebih banyak diperoelh warga kota dari pada warga desa.
Jalan pikira rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan banyak interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan dari pada factor pribadi.
Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, memyebabkan pentingnya factor waktu bagi warga kota.
Perubahan-perubahantampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

C. Perbedan Desa dan Kota

Dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada mudah-mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatau masyarakat dapa disebut sebagai masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri-ciri tersebut antara lain :

1)Jumlah dan kepadatan penduduk;
2)Lingkungan hidup;
3)Mata pencahariaan;
4)Corak kehidupan sosial
5)Stratifikasi social;
6)Mobilitas social;
7)Pola interaksi social;
8)Solidaritas soaial
9)Kedudukan dalam hierakki system administrasi nasional.

Meskipun tidak ada ukuran pasti, kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak disbanding desa. Hal ini kaitan erat dengan kepadatan penduduk, yaitu jumlah penduduk yang tingal pada suatu luas wilayah tertentu.
Lingkungan hidup pedesaan sangat jauh berbeda dengan perkotaan. Lingkungan pedesaan lebih dekat dengan alam bebas. Udaranya bersis,sinar matahari cukup, tanahnya sangat diselimuti berbagai jenis tumbuhan dan berbagai satwa yg terdapat disela-sela pepohonan.
Perbedaan paling menonjol adalah pada mata pencaharian. Kegiatan utama penduduk desa berbeda di sector ekonomi primer yaitu dibidang agraris. Kehidupan ekonomi pertama tergantung pada usaha pengelolahan tanah untuk keperluan pertanian.

HUBUNGAN DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat , bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota bergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan kebutuhan pangan seperti, beras, sayuran dan lain sebagainya.
Sebaliknya kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan pakian, alat dan obat-obatan penbasmi hama pertanian, minyak tanah , obat untuk emelihara ksehatan dan sebagainya.

Aspek Positif dan Negatif

Untuk menunjang aktifitas warganya serta untuk memberikan suasana aman, tentram dan nyaman pada warganya, koota diharapkan pada keharusan menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat aktifitas warganya.

Secara umumdapat dikenal bahwa suatulingkungan perkotaan, seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi:

a.Wisma : unsure ini merupakan bagian ruang kotayang digunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekitarnya.
b.Larya, unsure ini mrupakan syarat yang utama bagieksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
c.Marga, unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelengarakan hubunga antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota (hubungan internal)
d.Suka, unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas-fasilitas hiburan dan lain-lain.
e.Penyempurnaan, unsure ini merupakan bagian yg penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup kedalam keempat unsure diatas.

MASYARAKAT PEDESAAN

Desa adalah suatu kesatuan hokum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.

Dengan cirri-cirinya sebagai berikut :

a.Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
b.Ada pertalian perasaan yang sama tentang kekuasaan terhadap kebiasaan
c.Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sngat dipengaruhi lam seperti : iklim,keadaan alam,kekayaan alam.

Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilkan ikatan perasaan batin yang kuat sesame warga desa, yaiyu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya.
D. Unsur-Unsur Desa

Daerah ,dalam arti tanah yang produktif dan yang tudak, berserta penggunaanya, temasuk uga unsure lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat.
Penduduk adalah, hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharianpenduduk desa setempat.
Tata kehidupan , dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa. Jadi menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat desa.
Ketiga unsure desa ini tidak lepas satu sama lain, artinya tidak beriri sendiri, melainkan merupakan suatu kesatuan.

E. Fungsi Desa

1.dalam hubungan ya dengan kota, maka desa yang merupakan “hinterland” atau daerah dukung berfungsi suatu daerah pemberian bahkan makanan pokok seperti padi, jagung, dan sebagainya.
2.desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya.
3.dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan agrarus, desa manufaktur, desa industri dan sebagainya.

PERBEDAAN MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN

Masyarakat pedesaan kehidupannya berbeda dengan masyarakat perkotaan. Perbedaan ini berasal dari adanya perbedaan yang mendasar dari keadaan lingkungan, yang mengakibatkan adanya dampak terhadap prosonalitas dan segi-segi kehidupan.

Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan memiliki cirri sendiri-sendiri, mengenal ciri-ciri masyarakat pedesaan akan lebih mudah dan lebih baik dengan membandingkannyan dengan kehidupan masyarakat perkotaan.
Dalam memahami masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, tentu tidak akan mendefinisikan secara universal dan obyektif, tetapi berpatokan pada cirri-ciri masyarakat. Cirri-ciri itu adalah adanya sejumlah orang, tinggal dalam suatu daerah tertenrtu, ada nya system hubungan, ikatan atau dasar kepentingan bersama, tujuan dan bekerjasama.
Untuk menentukan suatu komonitas apakah masyarakat pedesaan atau asyarakat perkotaan, dari segi kuantitatif sulit dibedakan karena adanya hubungan antara kosentyrasi penduduk dengan gejala social, dan perbedaannya bersifat gradual.
Masyarakat pedesaan ditentukan oleh basis fisik dan social, seperti ada kolektifitas, petani individu, tuan tanah, buruh tani dan lain-lain.
Masyarakat kota ditentukan dari pengertian kotanya dengan cirri dan sifat kehidupannya serta jekhasan dalam interes hidupnya.

Jumat, 05 November 2010

studentsite

Mata kuliah : softskill

STUDENTSITE

Pendahuluan

Tujuan program study
Menjadikan program studi sebagai program unggulan masa depan yang berbasis teknologi informasi.
Didalam lingkungan universitas gunadarma setiap mahasiswa harus memounyai akses studentsite, karena sangatlah penting bagi mahasiswa, dalam melakukan aktifitas belajar mengajar atau jadwal akademik, uphold tugas dan jika ada jadwal bentrok dapat dilihat di studentsite mahasiswa itu.
Studentsite gunanya untuk mempermudah mahasiswa dalam kegiatan di universitas gunadarma, misalnya ada pemberitahuan mendadak tentang jadwal dan sebagainya. Untuk membuka akses ini adalal sebagai berikut :
http://studentsite.gunadarma.ac.id

situs-situs lain yang juga bermanfaat bagi mahasiswa universitas gunadarma adalah :
http://BAAK.gunadarma.ac.id
http://V-clas.gunadarma.ac.id
htpp://Library.gunadarma.ac.id
htpp://student.gunadarma.ac.id
htpp://sminar.gunadarma.ac.id

Dalam layanan studentsite adalah sebagai berikut :

a. WWW News
b. Lecture massage
c. Rangkuman Nilai
d. Jadwal Kuliah
e. Jaswal Ujian
f. Informasi Absensi
g. Pendaftaran lomba blog
h. Info Seminar
i. Tulisan (UG Portofolio)
j. Tugas (UG portofolio)
k. Blog komonitas UG
l. Warta Warga

BAAK (Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan)

Ini adalah layanan yang diberikan oleh universitas gunadarma kepada mahasiswanya.
Baak berfungsi melayani mahasiswa untuk melakukan cuti akademik, kesalahan data , kesulitan dalam mengaktifasi studentsite, dan lain sebagainya.
Keluhan diatas dapat ditanyakan kepada baak yang berlokasi di Kampus D margonda pondok cina.

Porotolio Mahasiswa
Porotofolio mahasiswa tersebut terdiri dari informasi-informasi utama sebagai berikut :

- home = yang menampilkan diri dan kutipan berita dari universitas gunadarma.
- Akademik = yang merupakan daftar mata kuliah yang sudah diambil oleh mahasiswa.
- Seminar =yang informasinya diper oleh dari http://sminar.gunadarma.ac.id
- Kursus/workshop = yang diselengarakan di lembaga pengembangan universitas gunadarma.
- Tulisan = merupakan tulisan atas inisiatif mahasiswa yang sumber tulisannya ada 2 yaitu, tulisan di universitas UG student journalis atau UG warta warga yang bias dilihat di htpp://wartawarga.gunadarma.ac.id
- Tugas = merupakan tulisan mahasiswa yang berdasarkan penugasan dari dosen pengapu sesuai dengan materi kuliahnya. Untuk tugas tersebut mahasiswa harus memiliki blog pribadi dan di submit di studentsite mahasiswa itu sendiri.
- Kreatifitas = yaitu prestasi atau keterlibatan mahsiswa dalam kegiatan kreatifitas dari inovasi baik didalam atau pun di luar universitas gunadarma.
- Kemahasiswan = adala informasi yang bersumber dari kegiatan kemahasiswaan mengenai keterlibatan mahasiswa yang bersangkutan.

Kewajiban Mahasiswa

1. wajib mempunyai blog sebagai media untuk mempubikasikan tulisan-tulisan yang berhubungan bidang keilmuannya.
2. wajib melaporkan blognya melalui studentsite agar bias di-craw/ aktifasi blognya.
3. wajib mempunyai dan mengisi potrofolio mahasiswa sebagai rekam jejak kegiatan mahasiswa di kelas dan diluar kelas.
4. wajib memangkatkan keterampilan penulisan mengenai kopentensi atau bidang keilmuannya.

Untuk uphold tugas protofolio ke studentsite adalah sebagai berikut :

Title

URL

Mata kuliah




Untuk meng uphold ke studentsite mahasiswa harus memostingkan terlebih dahulu ke blog nya.

Rabu, 03 November 2010

pelapisan sosial dan kesamaan derajat

Mata kuliah : Ilmu Sosial Dasar


PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

1. Pelapisan Sosial

Masyarakat terbentuk dari individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatau masyarakat hetrogen yang terdiri dari kelompok-kelompok social. Dan adanya dan terjadinya kelompok social ini maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau terbentuklah masyarakat yang berstara.
Betapan individu dan masyarakat adalah komplemeter dapat kita lihat dari kenyataan berikut :
- manusia dipengaruhi oleh masdyarakat demi pembentukan pribadinya.
- Individu mempergaruhi masyarakat dan bahjkan bias menyebabkan(berdasarkan pengaruhnya) prubahan besar masyarakatnya.
Masyarakat yang berstratifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau pyramid, dimana lapisan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit keatas.

A. Ciri Tetap Sosial

Pembagian dan pemberian penduduk yang berhubungan dengan jenis kelamin nampak nya menjai dasar dari seluruh system social masyarakat kuno. Tetapi hal ini perlu diingat bahwa ketentuan-ketentuan tentan pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar dari pada pembagiaan pekerjaan, semata-mata adalah ditentukan oleh system kebudayaan itu sendiri.
Di jawa kekuasaan keluarga ditanggan ayah, sedangkan diminagkabau tidak demikian. Dalam hubungannya dalam pembagian pekerjaan pun setiap suku bangsa memeiliki cara sendiri-sendiri. Diirian misalnya atau di bali, wanita harus lebih bekerja keras dari pada laki-laki.
Dala organisasi masyarakat primitive pun dimana belum mengenal tulisan pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut :

- adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan perbedaan hak dan kewajiban.
- Adanya kelompok-kelompok peemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa.
- Adanya pemimpin yang berpengaruh
- Adanya pembagian kerja didalam suku itu sendiri
- Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.
Bilamana didalam beberapa suku perbedaan ekonomi begitu kecil dan kebiasaan tolong-menolong secara timbale balik mendekati system komonisme, hal ini disebabkan hanya terhadap milik umum dari kelompok.

B. Terjadinya Pelapisan Sosial dengan Sendirinya

Adapun rang-orang yang memduduki lapisan tertentu dibentuk ukan berdasarkan atas kesengajan yang disusun sebelum oleh masyarakat itu.
Oleh karena sifatnya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk lapisan dasar dari pada pelaisan itu bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimana system itu berlaku.
Pada pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada sesuatu sastra itu pelapiskan adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena memiliki kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka,tanah,seseorang yang memiliki bakat seni atau sakti.

Terjadinya Pelapisan social dengan Sengaja

System pelapisan yg dibentuk dengan sengaja ini dapat kita lihat misalnya dalam organisasi pemerintahan, organisasi partai politik, perusahaan besar,perkumpulan-perkumpulan resmi,dan lain sebagainya.
Didalam system organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung 2 sistem yaitu :

1. system fungsional : merupakan pembagian kerja kepada penduduk yang tingkatnya didampingi dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2. system scalar : merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertical)

PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA

Sistem Pelapisan Masyarakat yang Tertutup

Didalam system yang demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran. System pelapisan tertutup kita temui misalnya di India yang menyerahkan mengeanal system kasta. Sebagaiman kkita ketahuhi masyarakat terbagi dalam :

- kasta brahmana : yang merupakan kastanya golongan-golongan pendeta dan merupakan kasta tertinggi.
- Kasta ksatria : merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua.
- Kasta waisya : merupakan kasta dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan ketiga.
- Kasta sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelita.

Sistem Pelapisan Masyarakat Terbuka

System yang demikian ini dapat kita temukan misalnya di dalam masyarakat diindonesia saat ini. Setiap orang diberi esempatan untuk menduduki seagala jabatan bila ada kesempatan dalam kemampuan seperti itu.
Ststus (kedudukan) yang diproleh berdasarkan atas usaha sendiri disebut achieve status.
Dalam hubungannya dengan pembangunan masyarakat , system pelapisan masyarakat yang terbuka sangat menguntungkan. Sebab setiap warga di beri kesempatan untuk bersaing dengan yan lain.
2. KESAMAAN DERAJAT

Perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbale balik, artiinya orang seorang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemrintah Negara.
Dalam susunan Negara modern hak-hak dan kebebasan asasi manusia itu dilindungi oleh undang-undang dan menjadi hokum positif.

a. Persamaan Hak

kekuasaan Negara seolah-olah hak individu lambat laun dirasakan sebagai suatu yang menganggu, karena dimana kekuasaan nagara itu berkembang. Dan disinilah tombul persengketaan pook antara kedua kekuasaan itu secara prinsip, yaitu kekuasaan manusia yang berwujud dalam hak-hak dasar berserta kebebasan asasi yang itu dimiliki dengan leluasa.

b. Persamaan Derajat Di Indonesia

sebagaiman kita ketahui Negara republic Indonesia menganut asas bahwa setiap warga Negara tanpa kecuali memiliki kedudukan yang sama dalam hokum dan pemerintahan, dan ini sebagai konsekkuesi prinsip dari kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan.

3. ELITE

Dalam pengertian yang umum elite itu menunjukan sekelompok ornag yang dalam masyarakat menemmpati kedudukan tinggi.
Dalam cara pemakiannya yang lebih umum elite dimaksudkan :”posisi didalam masyarakat dipuncak struktur-struktur social yang penting, yaitu posisi tinggi didalam ekonomi, pemerintahan aparat kemiliteran,politik,agama,pengajaran, dan pekerjaan-pekerjan dinas”.

MASSA

Istilah masa dipergunakan untuk menunjukan suatu pengelompokan kolektif lain yang elementor dan sepontan.
Massa diwakili oleh orang-orang yanmg berperan serta dalam prilaku missal sepertinya mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa pristiwa nasional.

Hal-hal yang penting dalam massa yaitu sebagai berikut :

- keangotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau sastra social, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda.
- Massa merupakan kelompok yang anonym, atau lebih tepat,tersusun dari individu-individu yang anoim.
- Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota-anggotanya.