Senin, 02 Mei 2011

kesuciannya dijamin

Kesuciannya Dijamin

Masalah fitnah dan mengkriminalisasikan seseorang bukanlah barang baru dalam sejarah perdebatatan umat manusaia. Ada saja pihak yang berusaha untuk membuat orang yang tidak bersalah menjadi bersalah, dan sebaliknya yang terang benderang bersalah menjadi tidak bersalah. Dan tiulah yang tengah terjadi di negeri ini. Kisah tentang Siti Aisah dibawah ini semoga bias menjadi ibrah.
Sudah menjadi kebiasaan bagi baginda Nabi SAW, tatkala hendak berpergian jauh , selalu membawa seorang atau dua orang istrinya dengan cara mengundi. Kebetulan pada perang bani AL-Musthaliq undian jauh pada umum salamah dan sayyidah aisyah.
Ketika perang selesai, Rasulullah SAW kembali kemadinah. Seperti kebiasaaan yang berlakau pada saat itu, jika kaum wanita mengikuti perang, wanita itu dinaikan diatas haudaj, sebuah tandu yang berkelembu, diatas unta.
Malam hari pun tiba. Pada sst itu, sayyidah aisyah terpaksa keluar dari tidurnya karena hendak buang air. Setelah selesai, ia berjalan kembali ketempat yang semula . tapi ditengah jalan terasalah olehnya kalung yang disukai dan disayanginya, yaitu lkalung yang terbuat dari urat kayu dafar yang dipakainya hilang, ia lalu kembali ketempat buang air tadi dan hendak mencari kalungnya. Setelah benda itu ditemukan , sayyidah dan aisyah pun kembali ketempat tandunnya. Tetapi pasukan telah berangkat jauh dari tempat pemberhentiannya, begitu pula dengan tandunnya. Orang yang menunggangi untanya pun tidak tahu bahwa sayyidah aisyah pad asst itu pergi keluar dari tandunnya.
Ya pada saat keluar dari tandu, sayyidah aisyah memnag tidak memberitahu para tentara itu. Ditambah lagi secara ficik , badannya kecila dan ramping, sehingga orang yang bertugas membawa tandunya diatas unta itu pun tidak merasakan apa-apa ketika sayyidah dan aisyah turun dari tandunnya. Setelah sayyidah aisyah mengetahui bahwa tandunnya telah berangkat bersama rombomgan nabi, ia hendak mengejarnay. Namun kondisi gelap, ia tidak mengetahui jalan oleh karena itu , ia menunggu ditempat semula sambil beristirahat. Ia tetap berharap ornag yang menhela untanya mengetahui bahwa dirinya tidak berada didalam tandun itu. Dengan demikian tentu dirinya akan dicari-cari.
Oleh karena rasa takutnya yang sangat, akhirnya ia pun tertidur di tempat itu. Pada saat itu, telah menjadi kebiasaan apabila rombongan tentara kaum muslimin kembali dari perang, mesti ada seseorang diantara mereka berjalan dibelakang. Ini untuk mengamati perjalanan semua tentara muslimin yang berjalan didepan kalau diantara barang-barang mereka ada yang jatuh ditengah jalan ditengah jalan dan ssebagainya.

Menyebarkan Kabar Dusta

Saat sayyidah Aisyah sudah siap untuk berjalan, shafwan pun akhirnya berdiri disamping unta itu sambil menentunnya. Setelah perjalanan lama mereka lalui, siang hari pun tiba. Dan sampailah unta yang dinaikinya ditempat tentara muslimin yang sedang beristirahat. Berawal dari kejadian itulah, sayyidah dan aisyah mendapat kan prasangka yang tidak baik. Adapun orang yang pertama kali menyangkanya ialah abdulah bin ubay.
Pada saat itu, ia berkata kepada baginda Nabi, “ya Rasululah, sayyidah aisyah adalah bagian dari keluargamu, yang kau ketahui adalah kebaikan, sementara diluar sana istrrimu berjalan dengan orang yang bukan mahramnya.
Setelah mendengar kata-kata itu, sayyidah dan aisyah pun jatuh sakit, karena hatinya merasa teriris. Karena itu ia pun akhirnya memohon izin kepada baginda NAbi untuk sementara waktu pindah ke orangtuanya, Abu baker RA, Nabi pun mengizinkannya.

Meneliti Masalah

Pada suatu hari baginda Nabi memengil Ali serta Usamah untuk diajak bermusyawarah tentang berita Sayyidah dan Aisyah. Dalam musyawarah itu, usamah berkata kepada beliau “sebaiknya baginda tanyakan kepada barirah, tentu ia dapat menjelaskan yang sebenarnya. Barirah adalah salah seorang yang tinggal dirumah Abu bakar.
Begitulah seharusnya kita menghadapi setiap masalah yang menimpa , janganlah langsung percaya berita buruk yang beredar, melainkan harus melakukan tabayun atau mencari tahu kebenarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar