Rabu, 13 November 2013


NAMA     : JONI ISWAHYUDI
NPM       : 13110784
KELAS   :  4KA22
                                                       TUGAS 2 PENGANTAR TELEMATIKA




1. Jelaskan tentang perkembangan jaringan komputer sebagai sarana yang     
    digunakan dalam proses telematika baik yang menggunakan kabel maupun    
    yang tanpa kabel ?
2. Apa keuntungan dan kerugian :
    a. Teknologi peer-to-peer
    b. Teknologi client-server
    Berikan contoh komunikasi baik yang peer to peer maupun yang client-server.
3. Jelaskan menurut pendapat masing-masing tentang perkembangan teknologi     wireless yang meliputi hardware, sistem operasi dan program aplikasi yang  digunakan pada perangkat wireless!


Jawaban

1.  komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah     komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.

Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal- terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.


2. Keuntungan Jaringan Peer To Peer

- Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
- Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
- Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Kerugian Jaringan Peer To Peer

- Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
- Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server, karena setiap komputer/peer isamping harus mengelola emakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
- Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing-masing fasilitas yang dimiliki.
- Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing- masing komputer tersebut.

Teknologi Client - Server

Keuntungan Client-Server
- Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
- Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
- Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit.
- Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.


Kerugian Client-Server

- Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
- Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
- Kelangsungan jaringan bergantung pada server, bila jaringan pada server terganggu, maka semua akan ikut terganggu.



3.  Algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya. Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers.

Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular. Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162. Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus.

Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal mulijalur (multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n. Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS. Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless. komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.

Rabu, 16 Oktober 2013

pengantar telematika tugas 1


   1.  Jelaskan menurutpendapat masing-masingtentang perkembangan teknologi informasi dan penyebarluasan informasi!

   2.  Bagaimana peranan telematika dalam bidang pendidikan?berikan contohnya!

   3.  Apa manfaat dan dampak negative dari perkembangan telematika, jelaskan!

   4.  Bagaimana cara mengatasi dampak negative dari perkembangan telematika tersebut!

"JAWAB"

  1. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau eknis sekarang bias disebut teknologi telematika adalah payung besar tik jenuhnya.
t     trminologi yang mencakup seluruh peralatan t untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
    
  2.  Kata Telematika Pasti sudah tidak asig lagi bagi para Pembaca. Teryata kata ini berasal dari bahasa Prancis "Telematique" yang digunakan oleh simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L'informatisation de la Societe pada tahun 1978. Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan onformatika. Senada dengan pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika

Contoh Manfaat Telematika di bidang Pendidikan

E-learning

Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.

  3> A. Manfaat dari Telematika  Manfaat internet dalam e-Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi dalam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam versifikasi kebutuhan. Manfaat internet dalam e-Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.  Di bidang kesehatan dan juga di bidang pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas. Dengan adanya pendidikan yang dilakukan dengan jarak jauh melalui internet. Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya masyarakat membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet.  Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana terjadinya penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya yang terjadi pada negara-negara di dunia misalnya Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya.

     B. Dampak Negatif dari Telematik meningkatnya tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi. Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional. Kejahatan telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet retailer. Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas Harvard. Informasi dan data yang mudah diperoleh tidak hanya informasi yang bersifat positif tapi juga negative. Kurangnya keamanan pengaksesan informasi negative dapat meningkatkan kejahatan dalam masyarakat, seperti peredaran video porno di internet meningkatkan pemerkosaan dan pelecehan seksual. Kurangnya privasi pengguna, karena kurangnya keamanan jaringan sehingga dapat dengan mudah disusupi oleh hacker/cracker ataupun virus.

4.  Meskipun memiliki dampak negatif yang tidak bisa dihindarkan, namun perkemangan teknologi harus tetap berjalan, karena manfaatnyapun begitu besar bagi kehidupan manusia. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi antara lain adalah :
a.    Tidak mengizinkan/membiasakan anak untuk menggunakan perangkat teknologi informasi secara bebas. Hal ini bertujuan agar anak-anak bisa berinteraksi dengan dunia nyata. Dewasa ini orang tua malah memanjakan anak-anak mereka dengan berbagai macam gadget sehingga masa kecil mereka habis hanya untuk berinteraksi dengan gadget mereka, bukan dengan teman-teman sebayanya.
b.    Membekali anak dengan pendidikan moral dan agama yang kuat, sehingga seseorang bisa dengan bijak memilih informasi mana yang berguna bagi dirinya dan mana yang bisa merusak dirinya.
c.     Selalu mengawasi seluruh kegiatan anak dan keluarga. Pengawasan disini tidak berarti mengekang. Seseorang boleh menggunakan perangkat telematika, namun tetap dalam pengawasan orang yang lebih bijak.
d.    Tetap memprioritaskan kehidupan nyata daripada kehidupan maya.
e.    Membuat terobosan teknologi yang bisa mengurangi dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi itu sendiri, seperti sistem pemblokiran, scheduling, parents monitoring, password, dan lain-lain.








Jumat, 05 Juli 2013

bahasa indonesia tugas ke 4

Keadaan Kebahasaan di Indonesia dan Kendalanya
Dengan kedudukan bahasa Indonesia yang istimewa, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, warga masyarakat Indonesia, baik secara perseorangan (individual) maupun secara kemasyarakatan (sosietal), merupakan warga masyarakat yang bilingual/multilingual. Selain itu, jika dipandang dari pembedaan fungsi-fungsi bahasa tertentu dalam masyarakat, masyarakat Indonesia juga tergolong ke dalam yang disebut masyarakat diglosik dengan bahasa Indonesia sebagai “variasi tinggi” dan bahasa daerah sebagai “variasi rendah” karena secara resmi dan umum, BI dipakai dalam situasi formal dan umum oleh penutur antarbahasa daerah, dan bahasa daerah dipakai dalam situasi interaksi penutur dalam suatu bahasa daerah.

Berbahasa di dalam masyarakat bilingual/multilingual menyangkut pemakaian dua atau lebih bahasa atau variasi bahasa secara bergantian oleh penutur yang sama; penutur ini disebut bilingual/multilingual. Kesanggupan atau kemampuan seseorang berdwibahasa/menggunakan dua bahasa atau lebih disebut bilingualitas. Kontak yang intensif antara dua bahasa atau lebih di dalam situasi yang bilingual/multilingual seperti dalam masyarakat Indonesia cenderung mengakibatkan timbulnya gejala alih kode (code-switching), campur kode (code-mixing), dan interferensi (interference). Dengan kata lain, ketiga gejala tersebut merupakan gejala yang lazim terjadi sebagai produk bilingualisme/multilingualisme, termasuk di Indonesia..
Alih kode adalah penggunaan dua bahasa atau variasi bahasa secara berganti-ganti di dalam wacana yang sama. Ini berarti bahwa si pembicara/bilingual itu beralih dari perangkat sistem bahasa yang satu ke perangkat sistem bahasa yang lain, seperti dari BI ke BD atau ke BA; dapat juga dari ragam formal ke ragam santai atau dari satu dialek ke dialek lainnya. Dengan kata lain, penutur yang menggunakan alih kode itu merupakan seorang bilingual tinggi (imbang). Alih kode terjadi karena dorongan psikologis serta faktor sosial dan situasional, seperti tuntutan suasana tutur, misalnya emosional, ingin berpamer/prestise, atau karena identitas dan hubungan interlokutor, misalnya sama etniknya, atau karena seting/domain peristiwa tutur dan topik pembicaraan dari yang resmi ke takresmi; dari topik kedinasan ke topik umum, atau sebaliknya. Bentuk linguistiknya bisa terjadi dalam tataran intra- dan antarkalimat; dalam intrakalimat alih kode itu berupa frasa atau klausa; dalam antarkalimat berupa kalimat

Campur kode berbeda dari alih kode; campur kode adalah pengambilan elemen secara tetap dari bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang dipakai karena tidak ada elemen yang tepat dalam bahasa yang dipakainya itu. Dengan kata lain, elemen yang diambil itu milik sistem yang berbeda. Motivasinya adalah motivasi linguistik dan hasrat untuk menjelaskan/interpretasi semata; tidak didorong/tidak dipengaruhi oleh faktor situasional. Bentuk linguistik campur kode yang paling tinggi, khususnya di Indonesia, berupa leksikalisasi/terminologi. Di India terdapat campur/pembauran kode antara bilingual Hindu dan Inggris yang disebut Hinglish; di Filipina pembauran antara bahasa Tagalog dan bahasa Inggris yang disebut Taglish atau hula-hula atau mix-mix; di Hongkong pembauran antara bahasa Cina dan Inggris yang disebut Cinglish; di Malaysia pembauran kode antara bahasa Melayu dan Inggris yang disebut campur bahasa/language mixture. Di Indonesia campur kode BI, BD, atau BA disebut bahasa gado-gado atau Indoglish.
Interferensi (pengacauan) terjadi sebagai akibat dari adanya kontak yang intensif antara dua bahasa atau lebih di dalam situasi yang bilingual/ multilingual, yaitu perubahan bentuk bahasa sebagai akibat dari penerapan dua buah sistem bahasa yang berbeda secara serempak pada seorang bilingual/multilingual. Inteferensi terjadi pada semua tingkat unsur bahasa: pada tata ucap, tata bentuk kata, tata kalimat, atau tata arti kata. Timbulnya ragam bahasa takresmi dapat dikatakan sebagai akibat interferensi ini. Gejala ini tidak menguntungkan bagi perkembangan BI karena mengacaukan norma BI.

Setakat ini amat terasa bahwa keadaan kebahasaan di negara kita yang bilingual/multilingual dan diglosik ini cenderung takstabil. Kenyataan menunjukkan bahwa fungsi bahasa-bahasa yang ada di Indonesia ini sudah saling berebut ranah penggunaan. Keadaan ini disebut sebagai kebocoran atau ketirisan diglosia. Sebenarnya, adanya dua bahasa atau lebih di dalam masyarakat tidak harus menimbulkan persaingan atau tidak perlu dipersaingkan oleh penutur, baik untuk dipakai maupun untuk dipelajari. Akan tetapi, kenyataan memperlihatkan bahwa bahasa Melayu, khususnya Melayu Betawi/dialek Jakarta dan BI takresmi/ragam atau bahasa gaul, yang tergolong ke dalam ragam rendah itu, kini cenderung mengambil alih ranah-ranah pemakaian bahasa Indonesia ragam tinggi, seperti di ranah pekerjaan, sekolah/kampus, radio, televisi, atau media yang lain. Dengan kata lain, bilingualisame/multilingualisme itu sendiri sudah menjadi permasalahan utama dalam penggunaan bahasa.


Telitian tentang kondisi kebahasaan dalam surat dinas, khususnya jika dipandang dari derajat kebakuannya, juga memperlihatkan bahwa kualitas BI, khususnya ketatabahasaan serta penulisannya, belum memenuhi kaidah yang baik dan benar. Permasalahannya, seperti telah dikemukakan, antara lain, berkaitan dengan masalah bilingualisme; kadar bilingualitas para pengonsep surat dinas belum imbang; penguasaan terhadap sistem bahasa ibu/BD (seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, atau bahasa Melayu) dan BA (seperti bahasa Inggris) lebih baik daripada penguasaan atas sistem BI resmi/baku. Ini dapat ditandai dari kasus tingginya ikatan emosi kultur bahasa ibu konseptor terhadap ragam BI dan pengaruh BA terhadap struktur kalimat dan kosakata/istilah bahasa surat dinas.
Penggunaan dan Pengguna Bahasa (Register) serta Ciri-Cirinya
Istilah penggunaan/pemakaian bahasa mengacu ke satu dimensi yang dipakai untuk membedakan ragam-ragam bahasa. Bahasa dibedakan menurut (1) penggunaan dan (2) penggunanya, yaitu siapa yang menggunakan bahasa itu. Sehubungan dengan penggunaannya, ragam bahasa dibedakan atas tiga subdimensi:

1.    bidang/field, tentang apa bahasa itu digunakan
2.     cara/mode, yakni medium apa yang digunakan: lisan ataukah tulis
3.     tenor, yang mengacu ke hubungan peran antarpartisipan yang terlibat.
Karena hubungan peran menentukan derajat keresmian bahasa yang dipakai oleh partisipan-partisipan itu, tenor dapat dipandang sebagai penentu tingkat keresmian situasi dan karena itu, tenor mengacu ke derajat keresmian bahasa yang dipakai di dalam situasi yang ada. Dalam hal ini tenor dilihat sebagai yang mengacu ke ragam-ragam bahasa menurut derajat keresmiannya. Di dalam bahasa Inggris, misalnya, dikenal lima ragam gaya keresmian berbahasa, yaitu ragam beku /frozen; ragam resmi/formal; ragam konsultatif/ consultative, ragam santai/casual, dan ragam akrab/intimate.
Perpaduan atau sinergi dari ketiga dimensi tersebut (bidang, cara, dan tenor) membentuk apa yang disebut laras bahasa (register), yaitu ragam bahasa atau variasi bahasa yang dibeda-bedakan menurut
1. bidang wacananya (menurut pokok pembicaraan);
2. mediumnya (tulis atau lisan);
3.  tenornya (ragam gaya resmi ataukah santai, dsb.)’
Pembeda antara laras bahasa yang satu dan laras bahasa yang lain ditandai oleh
a.      penggunaan kosa kata dan peristilahan,
b.      struktur kalimat, dan pelafalan–kalau mediumnya lisan.
Dengan mengacu konsep dikemukakan di atas, bahasa di bidang kelilmuan, misalnya, tergolong ke dalam laras bahasa/register keilmuan; demikian pula halnya dengan bidang jurnalistik, di bidang administrasi perkantoran, di bidang hukum, dan politik. Akan tetapi, secara umum, pengguna bahasa itu adalah anggota masyarakat bahasa itu. Karena mereka itu terdiri dari kelompok-kelompok sosial, pengguna bahasa pada dasarnya adalah anggota setiap kelompok masyarakat yang ada. Dengan bergantung kepada dimensinya, pengguna bahasa dapat berupa anggota :
1.  kaum lelaki/kaum perempuan,
2.  kelompok pendidikan tertentu,
3.  kelas sosial yang ada,
4.  profesi tertentu (seperti guru, jurnalis, polititisi, atau akademisi),
5.  daerah geografis tertentu,
6.  kelompok umur tertentu,
7.  (keanggotaan) mereka pada kasta tertentu,
8.  etnik tertentu,




Selasa, 02 Juli 2013

Bahasa Indonesia 2 tugas ke tiga



Tugas Ketiga Bahasa Indonesia 2

1. Mengapafungsikomunikasibahasadisebutfungsidasar ?Mengapa pula disebutfungsiutama ?
2. Sebutkantigacontohalatkomunikasi sosial yang bukanbahasa,danjelaskanfungsinya ?
3. Bahasa Indonesia mempunyaiempatjenisdefinisi, yaitunominal,formal,operasionaldanluas.Jelaskan 4 jenisdefinisitersebutdantuangkanjawabannyadalamsebuahteksdengan topic teknologiinformasiatau yang terkaitdenganbidangstudikalian.Tulisandibuatdalamsingkatdanjelas ?
4. Bacalahsuratkabardanmajalah.Caridantemukan paragraph argumentasi yang deduktifdaninduktif ?
5. Caridantemukan paragraph atauwacanacampuran :deskripsi,narasi,argumentasi ,baik yang deduktifmaupun yang induktif ?

Jawaban :

1.      Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yaitu sarana penyampaian informasi kepada orang lain secara lisan maupun tulisan mengenai apapun yang ingin kita sampaikan agar orang dapat mengerti maksud dan tujuan yang kita inginkan tanpa menghindari tata bahasa yang sudah ada. Bahasa adalah ala tuntuk berkomunikasi melaluilisan (bahasa primer)dantulisan (bahasasekunder).Berkomunikasi melaluilisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap symbol buny imemiliki cirikhas tersendiri. Suatu symbol bisaterdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang ataut empat.
Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesanatau makna oleh seseorang kepada orang lain.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks dari pada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media lain. Bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia bukan sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri merupakan symbol atau perlambangan. Dibandingkan dengan yang diperoleh dengan mempergunakan media lain yang  mengandung banyak kelemahannya.

2.      Contoh alat komunikasi sosial yang bukan bahasa
 bunyi tong-tong member tanda bahaya
 adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
 alarm untuk tanda segera berkumpul
bedugun tuk tanda segera melakukan sholat
telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
simbol – tanda stop untuk pengguna jalan, simbol laki-laki dan perempuan bagi pengguna toilet.
Gambar peta yang menunjukkan jalan
Suasana gemuruh kentong dipukul tanda ketika ada bahaya
Adanya asap tampak dari kejauhan pertanda kebakaran bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam).

Contoh dalam kehidupan sehari-hari
Misalkan seorang satpam perumahan berjaga-jaga ronda pada malam hari, pada saat sudah mendekati  jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentong yang bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbale balik antara satpam sama orang-orang disekitar perumahan.setiap orang jadilebih mengerti tanda waktu pergantian tersebut. Jadi, bahasa yang dipakai satpam tersebut berupa kentongan yang memberikan pertanda sesuatu akan terjadi  sesuatu yang sudah mestinya dilakukan.

3.      Definisi dapat dibedakan atas  atas : definisi nominal, definisi formal, definisi operasional, dan definisi luas.
Definisi Nominal
Definisi initer utama digunakan di dalam kamus, baik kamus satu bahasa (seperti Kamus Umum Bahasa Indonesia), maupun di dalam kamus dwi bahasa, seperti kamus (BahasaInggris-Indonesia), dan kamu setimologi. Dalam definisi ini suatu kata dibatasi dengan kata lain yang merupakan sinonimnya (padanannya), dengan terjemahannya, atau dengan menunjukkan asal katanya (etimologinya).
Contoh :
Sistem  adalah suatu kesatuan.
Informasi  adalah hasil pengolahan data.

Definisi Formal
Definisi formal atau definisi logis merupakan batas anilmiah yang kerap kali digunakan di dalam karang anilmiah. Di dalam definisi ini, suatu istilah dikeluarkan dari genus dan spesiesnya. Dengan demikian, untuk dapat membuat definisi formal, kita haru smemiliki pengertian dan prinsip-prinsip klasifikasi.
Suatu definisi formal selalu terdiri dari dua ruas (bagian), yaitu bagian yang didefinisikan yang disebut definiendum, dan bagian yang mendefinisikan disebut definiens.
Contoh :
Sistem  adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen - komponen.
Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan manfaat bagi penerimanya.

Definisi Operasional
Definisi operasional menunjukkan kepada kita apa yang harus kita lakukan dan bagaimana melakukannya, apa yang akan diukur dan bagai mana mengukurnya. Definisi ini kita perlukan terutama jika kita mengadakan penelitian sehubungan dengan hal-hal yang tidak diamati atau diukur secara langsung seperti hasil belajar, kemampuan menalar, daninteligensi.
Contoh :
Sistem  adalah kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
Informasi adalah hasil pengolahan data suatu organisasi yang dapat memberikan manfaat untuk digunakan suatu keperluan organisasi
DefinisiLuas
Definisi ini merupakan uraian panjang lebar mungkin satu paragraf, satu bab, atau bahkan meliputi seluruh karangan. Definisi ini kita perlukan jika kita berhadapan dengan suatu konsep yang rumit, yang tidak mungkin dijelaskan dengan kalimat pendek.
Contoh :
Sistem merupakan kumpulan dari sub-sub sistem, elemen-elemen, prosedur-prosedur yang saling berinteraksi, berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu seperti informasi, target, dan tujuan lainnya. sedangkan Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagipengguna dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan manfaatnya dalam keputusan-keputusan yang akandatang.

4. Paragraph argumentasi yang deduktif

 Menurut Prof .Dr. Anang Zaini Gani ,interaksi antara manusia dan teknologi sebenarnya sudah berlangsung lama. Dan interaksi itu cukup hebat karena dapat mengubahperilaku dan kebiasaan manusia.Padazaman dulu dikenal adanya masyarakat nomand,yakni masyarakat yang hidupnya selalu berpindah-pindah.

Paragraph argumentasi yang induktif

       Pembicara kedua tampil Dr. Ing.Adang Suhendra dengan mengangkat materi tentang Virtual Reality Technology.MenurutAdang, dengan adanya teknologi virtual, saat ini manusia dapat bermain secara simulasi yang dapat mengurangi efek resiko dan kerugian yang lebih besar. Hal ini sekaligus menunjukkan bagaimana manusia masuk dalam dunia teknologi.



5.  paragraph atau wacana campuran : deskripsi, narasi, argumentasi,baik yang deduktif maupun yang induktif ?