Rabu, 30 Maret 2011

manusia dan keindahan

MANUSIA DAN KEINDAHAN

KEINDAHAN
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunya daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan monalisa tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus,permai,cantik,elok dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, warna dan sebagainya. Kawasankeindahan bagi manusia sangat luas, seluas keaneragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, social, dan budaya. Karena itu keindahann dapat dikatakan bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, dimanapun kapanpun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas hika telah dihubungkan oleh sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika membicarakan mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, alam, pemandangan, film dan lain sebagainya.
Dari pembagian dan pembedaan terhadap keindahan, masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan itu. Ini memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jaaban mncari ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah kesatuan, keselarasan, dan keseimbangan.

A.EKSTANSI
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh factor kontenplasi dan ekstansi. Ektansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, marasakan dan menikmati sesuatu yang indah, apa bila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk diluar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang inda itu memikat atau menarik perhatian ornag yang melihat, mendengar, bentuk diluar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni tari, seni sastra, seni drama dan film, atau berupa ciptaan tuhan misalnya pemandangan alam.

B. SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan tuhan, ini berarti bahwa keindahan itu cptaan tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis melukis wanita cantik lebih cantik dari keadaan sebenarnya, justru tidak idah. Bila ada pemain drama yang berlebih lebihan, misalnya marah dengan meluap-luap padahal masalahnya kecil, atau karena kehilangan sesuatu yang tidak barharga kemudian menangis-nangis, itu berarti tidak indaj.

C. KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi. Artinya cocok, benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsure perpanduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Pertentangan menghasilkan keserasian.misalnya dalam dunia musik, pada hakekatnya irama yang mengalung itu merupakan pertentangan suaran tinggi rendah, panjang,pendek, dank eras lembut.
Dalam pengertian perpanduan misalnya, orang berpakaian harus dipandukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah, atau disesesuaikan dengan kulitnya, apabila cara memandu itu kurang cocok, maka akan merusak pemandangan. Sebaliknya, bila serasi benar akan membuat orang puas karenanya. Atau orang berkulit hitam kurang pantas bila memakai baju warna hijau, karena warna itu justru mengelapkan klitnya.

Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya danm setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda. Para seniman romantic umumnya berpendapat bahwah keindahan sesungguhnya tercipta dari tidak ada keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan, karena itu tidak mungkin disusun teori umum tentang keindahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar