Rabu, 30 Maret 2011

manusia dan keadilan

MANUSIA DAN KEADILAN

KEADILAN
Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalubanyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau berbeda. Bila kedua orang tersebut mempnyai kesamaan dalam ukuran yang telah di tetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. Kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidakadilan.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan yang sama.
Sebagai contoh , seorang karyawan yang hanya menuntut hak kenaikan upah tanpa meningkatkan hasil kerjanya atau cendrung disebut memeras. Sebaliknya pula, seorang majikan yang terus-menerus menggunakan tenaga orang lain, tanpa memperhatikan kenaikan upah atau kesejhateraannya, maka perbuatan itu menjurus kepada sifat memperbudak orang atau pegawainya. Oleh karena itu, untuk memperoleh keadilan, misalnya, kita menuntut kenaikan upah, sudah tentu kita harus berusaha meningkatkan prestasi kerja kita.apabila kita menjadi majikan, kita harus memikirkan keseimbangan kerja mereka dengan upah yang diterima.
Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankank kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan perbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.

KEADILAN SOSIAL
Bung hatta dalam uraiannya mengenai sila ‘ keadilan bagi seluruh rakyat indonesia’ menulis sebagai berikut “ keadilan social adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.” Langkah-langkah menuju kemakmuran yang merata diuraikan secara terperinci.

Dalam dokumen lainnya pancasila di usulkan oleh bung karno adanya perinsip kesejhateraan sebagai salah satu dasar Negara. Selanjutnya prinsip itu dijelaskan sebagai prinsip ‘ tidak ada kemiskinan didalam Indonesia merdekaa’. Dari usul dan penjelasan itu nampak adanya pembaruan pengertian kesejhateraan dan keadilan.

KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agamadan hokum
Barang siapa berkata jujur serta bertindak sesuai dengan kenyataan, artinya orang itu berbuat benar.
Orang bodoh yang jujur adalah lebih baik daripada orang pandai yang lacumg. Barang siapa tidak dapat di percaya tuturkatanya, atau tidak menempati janji dan kesungguhannya, termasukgolongan orang munafik sehingga tidak menerima belas kasihan tuhan.
Pada hakikatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan dan dosa.
Kejujuran bersangkutan erat dengan masalah nurani. Nurani adalah sebuah wadah yang ada dalamnya perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran,ketulusan dan meneropong kebenaran local maupun kebenaran ilahi.
Dalam kehidupan sehari-hari jujur atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sendiri. Ketidakjujuran sangat luas wawasannya, sesuai dengan luasnya kehidupan dan kebutuhan hidup manusia.
Bagi seniman kejujuran dan ketidak jujuran membangkitkan daya kereatifitas manusia, banyak hasil seni lahir dari kandungan peristiwa atau kasus ketidak jujuran. Hal ini, karena dengan menkomunikasikan hal yang sebaiknya manusia akan terangsang untuk berbuat jujur.
Seorang dapat ditebak perasaan moril dan susilanya, yaitu perasaan yang dihayati bila ia harus menentukan pilihan apakah apaka hal itu baik atau tidak, benar atau salah. Hati nurani bertindak sesuai norma-norma kebenaran akan menjadikan manusiannya memiliki kejujuran, ia akan menjadi manusia jujur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar