Jumat, 11 Maret 2011

manusia dan cinta kasih

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Pengertian Cinta Kasih

Menurut Poerwadarmita, cinta kasih adalah rasa sangat suka atau rasa saying, ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu kasih dapa diartika sebagai perasaan suka kepada seseorang .

Pengertian tentang cinta yaitu, bahwa cinta memiliki tiga unsure yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. yang dimaksud dengan kererikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsure yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tinggkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dan dia sudah tidak ada jarak jauh lagi.
Cinta tinggkat tinggi adalah cinta kepada ALLAH SWT, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tinggkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tinggkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Bagi setiap orang Islam yang bertakwa, sudah menjadi keharusan bahwa cinta kepada Allah, pada Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah, adalah merupakan cinta yang tidak ada duanya. Hal ini merupakan konsekwensi iman dan merupakan keharusan dalam islam, bahkan itu pendorong utama di dalam menunjang tinggi agama.
Cinta memeng peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab, demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahnya dan berpegang teguh pada syariatnya.
Hakikat cinta menengah adalah suatu energi yang dating dari perasaan hati dan jiwa. Ia timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan, atau persahabatan.

CINTA KEPADA ALLAH SWT

Puncak cinta manusia, yang paling bening dan jernih dan spiritual ialah cintanya kepada allah dan kerinduannya kepadanya.tidak hanya dalam shalat saja , tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan kelakuannya ditunjukan kepada Allah.
Cinta kepada Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada anaknya , tanpak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta.

CINTA KEPADA RASUL
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menmduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagi sifat luhurlainya.
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai rasullullah yang telah menanggung derita dakwah islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga islam tersebar diseluruh penjuruh dunia, dan membawa kemanusian dari kelemahan kesesatan menuju cahaya petunjuk.

CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusai lainya. Tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia mnyeimbangkan cinta itu dengan cinta dan kasih saying pada orang-orang lain. Bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilanya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi ujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-ornag miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.

CINTA DIRI
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensinya, dan mengkulalisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar