Jumat, 12 November 2010

masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan

Mata kuliah : Ilmu Sosial Dasar

MASYARAKAT PERDESAAN DAN
MASYARAKAT PERKOTAAN

1. Aspek-aspek positif dan negative masyarakat perkotaan

A. pengertian masyarakat

Mengenal arti masyarakat, baiklah disini kita kemukakan beberapa beberapa definisi mengenai masyarakat dari para sarjana, seperti :
1.R. Linton : seorang ahli metropologi mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap klompok manusia yang telah cukup lama hidup dalam kerjasama, sehingga mereka ini dapat meng organisasikan diri berfikir tentang dirinya.
2.J.L.Gillin dan J.P. Gilln : mengatakan bawwa masyarakat terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuaan yang sama.

Dipandang dari cara terbentuknya masyarakat dapat dibagi dalam :

1.masyrakat paksaan, misalnya , Negara, masyarakat, tawanan dan lain-lain.
2.masyarakat merdka, yaitu terbagi dalam :
masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti grombolan (hord), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan, dan biasanya masih sederhana sekali kebudayaannya.
Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya, kongsi perkonomin dan sebagainya.

Berbicara tentang masyarakat biasanya terutama jika kita mengmukakan dari sudut antropologi, maka kita mempunya 2 kecendrungan untuk melihat 2 tipe masyarakat :

Pertama, suatu masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan.
Kedua, masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang. Karena ilmu pengetahuan modern sudah maju, teknologi maju, sudah mengenal tulisan.

B. Masyarakat Perkotaan

Sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta cici-ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Orang-orang kota sudah memandang penggunaan kebutuhan hidup, artinya oleh hanya sekadarnya atau apa adanya. Hal ini disebabkan oleh karma pandangan warga kota sekitar.

Ada beberapa cirri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu :

kehidupan keagamaannya berkurangbila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya seniri tanpa harus bergantung pada orang laein.
Pembagian kerja diantara warga-warga juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapat pekerjaan juga lebih banyak diperoelh warga kota dari pada warga desa.
Jalan pikira rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan banyak interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan dari pada factor pribadi.
Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, memyebabkan pentingnya factor waktu bagi warga kota.
Perubahan-perubahantampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

C. Perbedan Desa dan Kota

Dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada mudah-mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatau masyarakat dapa disebut sebagai masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri-ciri tersebut antara lain :

1)Jumlah dan kepadatan penduduk;
2)Lingkungan hidup;
3)Mata pencahariaan;
4)Corak kehidupan sosial
5)Stratifikasi social;
6)Mobilitas social;
7)Pola interaksi social;
8)Solidaritas soaial
9)Kedudukan dalam hierakki system administrasi nasional.

Meskipun tidak ada ukuran pasti, kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak disbanding desa. Hal ini kaitan erat dengan kepadatan penduduk, yaitu jumlah penduduk yang tingal pada suatu luas wilayah tertentu.
Lingkungan hidup pedesaan sangat jauh berbeda dengan perkotaan. Lingkungan pedesaan lebih dekat dengan alam bebas. Udaranya bersis,sinar matahari cukup, tanahnya sangat diselimuti berbagai jenis tumbuhan dan berbagai satwa yg terdapat disela-sela pepohonan.
Perbedaan paling menonjol adalah pada mata pencaharian. Kegiatan utama penduduk desa berbeda di sector ekonomi primer yaitu dibidang agraris. Kehidupan ekonomi pertama tergantung pada usaha pengelolahan tanah untuk keperluan pertanian.

HUBUNGAN DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat , bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota bergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan kebutuhan pangan seperti, beras, sayuran dan lain sebagainya.
Sebaliknya kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan pakian, alat dan obat-obatan penbasmi hama pertanian, minyak tanah , obat untuk emelihara ksehatan dan sebagainya.

Aspek Positif dan Negatif

Untuk menunjang aktifitas warganya serta untuk memberikan suasana aman, tentram dan nyaman pada warganya, koota diharapkan pada keharusan menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat aktifitas warganya.

Secara umumdapat dikenal bahwa suatulingkungan perkotaan, seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi:

a.Wisma : unsure ini merupakan bagian ruang kotayang digunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekitarnya.
b.Larya, unsure ini mrupakan syarat yang utama bagieksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
c.Marga, unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelengarakan hubunga antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota (hubungan internal)
d.Suka, unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas-fasilitas hiburan dan lain-lain.
e.Penyempurnaan, unsure ini merupakan bagian yg penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup kedalam keempat unsure diatas.

MASYARAKAT PEDESAAN

Desa adalah suatu kesatuan hokum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.

Dengan cirri-cirinya sebagai berikut :

a.Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
b.Ada pertalian perasaan yang sama tentang kekuasaan terhadap kebiasaan
c.Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sngat dipengaruhi lam seperti : iklim,keadaan alam,kekayaan alam.

Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilkan ikatan perasaan batin yang kuat sesame warga desa, yaiyu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya.
D. Unsur-Unsur Desa

Daerah ,dalam arti tanah yang produktif dan yang tudak, berserta penggunaanya, temasuk uga unsure lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat.
Penduduk adalah, hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharianpenduduk desa setempat.
Tata kehidupan , dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa. Jadi menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat desa.
Ketiga unsure desa ini tidak lepas satu sama lain, artinya tidak beriri sendiri, melainkan merupakan suatu kesatuan.

E. Fungsi Desa

1.dalam hubungan ya dengan kota, maka desa yang merupakan “hinterland” atau daerah dukung berfungsi suatu daerah pemberian bahkan makanan pokok seperti padi, jagung, dan sebagainya.
2.desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya.
3.dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan agrarus, desa manufaktur, desa industri dan sebagainya.

PERBEDAAN MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN

Masyarakat pedesaan kehidupannya berbeda dengan masyarakat perkotaan. Perbedaan ini berasal dari adanya perbedaan yang mendasar dari keadaan lingkungan, yang mengakibatkan adanya dampak terhadap prosonalitas dan segi-segi kehidupan.

Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan memiliki cirri sendiri-sendiri, mengenal ciri-ciri masyarakat pedesaan akan lebih mudah dan lebih baik dengan membandingkannyan dengan kehidupan masyarakat perkotaan.
Dalam memahami masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, tentu tidak akan mendefinisikan secara universal dan obyektif, tetapi berpatokan pada cirri-ciri masyarakat. Cirri-ciri itu adalah adanya sejumlah orang, tinggal dalam suatu daerah tertenrtu, ada nya system hubungan, ikatan atau dasar kepentingan bersama, tujuan dan bekerjasama.
Untuk menentukan suatu komonitas apakah masyarakat pedesaan atau asyarakat perkotaan, dari segi kuantitatif sulit dibedakan karena adanya hubungan antara kosentyrasi penduduk dengan gejala social, dan perbedaannya bersifat gradual.
Masyarakat pedesaan ditentukan oleh basis fisik dan social, seperti ada kolektifitas, petani individu, tuan tanah, buruh tani dan lain-lain.
Masyarakat kota ditentukan dari pengertian kotanya dengan cirri dan sifat kehidupannya serta jekhasan dalam interes hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar