Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINANA
PENGERTIAN,
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN
“Ilmu pengetahuan” lazim digunakandalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ilmu” dan “pengetahuan”, yang masing-masing mempunyai identitas sendiri-sendiri. Dalam membicarakan pengetahuan saja akan menghadapi berbagai masalah, seperti kemampuan indera dalam memahamifakta dan dunia realitas, hakikat pengetahuan, kebenaran, kebaikan membentuk pengetahuan, smber pengetahuan, dsb. Kesemuanya telah lama dipersoalkan oleh para ahli filsafat seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, dimana teori pengetahuan merupakan cabang atau tulisan filsafat.
Keperluan sekarang adalahpengetahuan ilmiah yang harus ditingkatkan karena pengetahuan , perbuatan, ilmu, dan etika makin saling bertautan. Berulang kali haru diambil keputusan dalam menerapkan secara prktis pengetahuan ilmiah. Semua itru memperlihatkan suatau perpanduan dari pertimbangan moral ilmiah.
Tekno;ogidalam menerapkan sebagai jalur utama yang da[at menyongsosg masa depan cerah, kepercayaan suah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam konteks pengelihatan yan rasional.
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan merupakan bagian-bagian yan tidak dapat dibebaskan dan diptsahkan dalam suatu system yang berinteraksi interelasi, iterdependensi, dan ramifikasi (percabangan). Dengan demikian wajarlah apabila menghadapi masal;ah yang kompleks inni, memerlukan studi mendalam dan analisis interdisipliner kalau tidak mau mencampuradukkan unsure-unsur sintesis dengan sintensisnya sendiri.
1. Ilmu Pengetahuan
Yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Menurut Decartes ilmu pengetahuan merupakan serba budi: oleh Bacon dan David Home diartikan sebagai pengalaman indera dan batin.
Untuk membuktikan apakah isi pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori-teori kebenaran pengetahuan. Teori pertama bertitik tolak adanyan hubungan dalil, di mana pengetahuan diangap benar apa bila dalil(proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil terdahhuku. Kedua, pengetahuan itu benar apabila kesesuaian dan klenyataan.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan obyek yang merupakn bahan dalam penelitian, meliputi obyek material sebagai bahan yang menjadi tujuan penelitian bulat dan utuh. Lanfgkah langkah dalam mamperoleh ilmu dan obyek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaiytu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang difikirkan uhtuk sistemasi, kemudian mengolong-ngolongkan dan membuktikan dengan cara analitis,sisnetis, induktif dan duduktif.
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, sikap yang bersifat ilmiah itu adalah :
Tidak ada perasaan yan bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang obyektif.
Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotensis yang ada.
Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dfapat diubah maupun terhadap alat indra dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori, maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut, perlu diperhatikan hambatan sosialnya. Bagaimana konteksnya dengan treknologi, dsan kemungkinan untuk mewujudkan suatu perpanduan pertimbangan moral dan ilomiah.
2. Teknologi
Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyaraakat sebagai hal impersonal dan miliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesian, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas motode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efesian.
Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki cirri-ciri sebagai berikit :
Rasionalitas, artinya tindakan spontak oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direwncanakan dengan perhitungan rasional.
Artifisialitas, artinya selalu membuat buatan yang tidak ilmiah.
Otomatosme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis.
Teknis berkembang pada suatu kebudayaan.
Otonomi, artinya teknik berkembang menuurtut prinsip-[rinsip sendiri.
Luasnya bidang teknik, digambarkan oleh Ellul sebagai berikut :
1. teknik meliputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri.
2. teknik meliputi bidang organisasi seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hokum dan militer.
3. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Nlai
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral.
Hal ini besar perhaiannya takkala durasakan dampaknya melalui kebijakan pembangunan, yang paa hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu dapatlah dipandang sebagai peroduk, sebagai peruses, dan sebagai pardigma etika. Karena ilmu merupakan hasil dari kegiatan social, yang berusaha memahami alam. Apa yang dihasilkan oleh ilmu sejarang ini , merupakan hasil penalaran (rasio) secara obyektif. Ilmu sebagai produk artinya ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuwan yang diakui secara umu dan universal sifatnya.
Rangkaian pengembangan ilimu dan teknologi yang mulai dengan : penelitian dasar, penelitian terapan, pengembangan teknologi dan penerapan teknologi, mau tidak mau lanjut dengan evaluasi ethis-politis-religius.
4. Kemiskinan
Kemiskinan lazim dilukiskan sebagai kurangmnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Diadakan dibawah garis kemiiskinan apa bila pendapat tidak cukup uyntuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti angan, pakaian, tempat berteduh, dll.
Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Ats dasr ukuran inimaka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
tidak memiliki factor produksi sendiri seperti, tanah, modal, keterampilan.
Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan.
Kebanyakan tinggal didesa sebagai pekerja bebas self berusaha apa saja.
Banyak yang hidup dikota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.
Karena kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, maka terlebih dahulu perlu memahami pokok dari suatu struktur. Inti pokok dari struktur adalah realisasi hubungan antara suatu obyek, dan antara subyek-subyek komponen-komponen yang merupakan bagian dan suatu system.
Kalau ketika menganut teori fungsional dari statifikasi ( tokohnya Davis) maka kemiskinan pun memiliki sejumlah fungsi yaitu :
Fungsi ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana social.
Fungsi social : menimbulkan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan sumber imejinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
Fungsi cultural : sumber inspirasi kebijakan teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengoyami antar sesame manusia.
Fungsi politik : berfungsi sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagai kelompok lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar